Laut dan Keabadiannya
Judul karya: Laut bercerita
Penulis: Leila S. Chudori
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Tahun pertama terbit: 2017
Tebal: 379 halaman
Laut bercerita merupakan salah satu karya novel dari pengarang yang sudah berhasil menciptakan banyak novel yang membuka pikiran yaitu Leila S. Chudori. Novel fiksi dengan campuran sejarah, politik ini berhasil menyita banyak perhatian pembaca dengan latar sosial kehidupan mahasiswa pada tahun 90-an dan 2000 hingga diadaptasi dalam film pendek berdurasi 30 menit.
Novel yang merupakan gambaran kericuhan aktivis ini dibuka dengan tokoh seorang mahasiswa bernama Biru Laut yang tinggal di Jakarta bersama bapak, ibu, dan adiknnya, Asmara Jati. Ia dan kawan-kawannya disergap empat lelaki tak dikenal, dibawa disuatu tempat asing dan disiksa dengan penyiksaan yang digambarkan dengan sangat kompleks. Ini adalah cerita Laut yang akan abadi selamanya, dari awal hingga akhir hidupnya, dari awal perjalanannya hingga titik akhir pengorbanannya, dari keikhlasannya hingga kebohongannya, dari sendiri sepinya hingga kembali ke sepinya lagi.
Di novel ini kita belajar banyak hal seperti jangan mudah percaya dengan orang lain, dan banyak lagi. Pembaca akan merasakan betapa sakit, bahagia, senang, bahkan takut disetiap baris dari tulisan di novel ini. Pembaca juga akan lebih terbuka dengan wawasan mereka, belajar banyak dengan sisipan quotes dan pendalaman tokoh yang seolah-olah kita ikut menjadi bagian dari mereka. Namun sayangnya, novel ini lebih diperuntukkan untuk remaja yang menuju dewasa karena bisa dibilang penyiksaannya digambarkan sangat sadis dengan beberapa bacaan explicit yang memiliki bahasa sangat berat untuk dipahami.
Meskipun novel ini bersifat fiksi, novel ini bisa meninggalkan kesan yang berarti disetiap hati pembacanya karena penulisannya yang tentu sangat detail, terutama pembaca yang bisa menangkap pelajaran dalam novel ini. Novel ini sangat menegaskan tentang persahabatan, percintaan, keluarga, dan betapa sakitnya kehilangan seseorang.
Komentar
Posting Komentar